Candi Muara Takus |
Riau termasuk salah satu provinsi yang akrab dengan peninggalan sejarah. Tidak hanya rumah ibadah klasik atau tugu, Riau juga memiliki sebuah candi yang menjadi bukti sejarah perkembangan agama tersebut diprovinsi Riau, dan diperkirakan telah ada sejak masa keemasan Kerajaan Sriwijaya serta banyak dikunjungi wisatawan. Ya, namanya adalah Candi Muara Takus.
Objek Wisata
Candi Muara Takus adalah salah satu dari beberapa candi Budha, dan candi ini membuktikan bahwa pernah eksistensi agama Budha di kawasan ini beberapa abad silam. Walaupun para arkeolog belum dapat menentukan secara pasti kapan candi ini didirikan, namun mereka sepakat bahwa Candi ini berdiri pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya abad VII-XII Masehi.
Stupa merupakan ciri utama bangunan suci umat Budha. Arsitektur stupa di Candi Muara Takus ini sangat unik dengan ornamen sebuah roda dan kepala singa. Bentuk stupa memiliki kesamaan dengan stupa Budha di Myanmar, Vietnam, Sri Lanka atau stupa kuno di India pada periode Asoka. Kompleks candi ini dikelilingi tembok seluas 74 x 74 meter. Bahkan, kompleks candi di area luar dikelilingi tembok tanah seluas 1,5 x 1,5 kilometer.
Bangunan candi terbuat dari tanah liat dan bagian pagar terbuat dari batu putih. Selain Muara Takus, beberapa candi lainnya yang juga berdiri adalah Candi Tua, Candi Bungsu, Mahligai Stupa dan Palangka. Menurut beberapa sumber, batu yang digunakan untuk membangun candi ini terdiri dari bahan dasar seperti batu pasir, batu sungai dan batu bata. Batu bata tersebut berasal dari desa Pongkai, sebuah desa yang terletak di sebelah hilir kompleks candi. Selain itu, juga terdapat sebuah gundukan yang diperkirakan sebagai tempat pembakaran tulang manusia. Berdasarkan hasil penelitian arkeologi tahun 1994, Candi Muara Takus terdiri dari pagar keliling, Candi Tua, Candi Bungsu, Candi Mahligai, Candi Palangka, Bangunan I, Bangunan II, Bangunan III, Bangunan IV, Bangunan VII, dan Tanggul kuno. Tidak cukup sampai di situ, di kompleks ini Anda juga akan menemukan fragmen arca singa, fragmen arca gajah pada puncak candi Mahligai, inskripsi mantra, pahatan vajra, gulungan daun emas dengan permukaan ukiran berpahat mantra dan gambar vajra.
Asal Usul Candi Muara Takus
Nama candi ini sendiri berasal dari nama anak sungai yang bermuara ke Batang Kampar Kanan. Arti “Muara” yaitu suatu tempat dimana anak sungai mengakhiri alirannya ke laut. Sedangkan “Takus” berasal dari bahasa cina yaitu “Ta” yang berarti besar, “Ku” berarti tua, dan “Se” berarti candi. Jadi, Candi Muara Takus berarti bangunan candi tua megah di muara sungai.
Konon, masyarakat setempat percaya bahwa Candi Muara Takus dibangun berdasarkan permintaan dari seorang putri yang berasal dari India. Putri tersebut dibawa oleh Datuk Tiga Ahli ke Muara Takus setelah berlayar ke India. Di kalangan masyarakat Putri tersebut dikenal sebagai Putri Reno Wulan atau Putri Induk Dunia. Candi Muara Takus didirikan sebagai syarat kerelaannya dibawa ke negeri tersebut. Putri tersebut meminta dibuatkan candi yang serupa dengan candi di tempat orangtuanya berasal. Maka itulah Candi Muara Takus mempunyai kemiripan dengan Candi Asoka di India. Fenomena lain yang disaksikan sendiri oleh masyarakat sekitar yaitu adanya seekor gajah putih memimpin sekelompok gajah pada malam hari saat bulan purnama. Gajah-gajah tersebut mendatangi candi dan melakukan posisi seperti sujud abdi menyembah kepada junjungannya. Kemudian sekelompok gajah yang kurang lebih berjumlah 30 ekor tersebut mengelilingi Candi Muara Takus. Bila dihubungkan dengan mitologi Budha, gajah merupakan sebagai salah satu reinkarnasi Budha, dan juga sebagai simbol dan kendaraan seorang raja. Fenomena tersebut menandakan adanya kehidupan peradaban Budha di Riau pada masa lampau.
Lokasi
Candi Muara takus Terletak di Desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau. Dari kota Pekanbaru, Anda akan menempuh jarak sekitar 135 km. Lokasinya cukup dekat dari Pinggir Sungai Kampar, yaitu sekitar 2,5 km dari pusat Desa Muara Takus menuju kompleks candi.
Akses
Lokasinya candi ini dapat dikunjungi dengan perjalanan darat kurang lebih 3 jam dari Pekan Baru, Riau. Letaknya yang juga di tepi sungai Kampar Kanan dapat dicapai dengan mudah dari jalan lintas Riau –Sumatera Barat yang hanya berjarak sekitar 20 km.
Fasilitas dan Akomodasi
Tidak perlu khawatir kalau anda jika ingin berlibur di Candi Muara Takus, karena diarea candi sudah banyak terdapat rumah makan, kios penjual makanan ringan, kios souvenir dan beberapa penginapan atau hotel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar