Selasa, 20 Januari 2015

Kota Medan, Pintu Gerbang Utara Sumatera

Menara Tirtanadi, Ikon Kota Medan
Salah satu tujuan berlibur paling terkenal di Pulau Sumatera adalah Danau Toba yang di tengahnya terdapat pulau fantastik bernama Pulau samosir. Tahukah Anda? ke dua objek wisata ini terletak di Provinsi Sumatera Utara, dengan Medan sebagai ibukotanya. Kota Medan merupakan kota terbesar di Pulau Sumatera.
Mayoritas Penduduk Kota Medan adalah suku Batak. Suku ini adalah salah satu suku yang cukup besar di Indonesia. Bahasa Batak “horas” cukup populer didengar sebagai salam saat mereka saling bertemu atapun menyapa orang lain.

Geografi

Kota Medan terletak di bagian utara Pulau Sumatera. Posisi koordinatnya adalah 3°35′LU dan 98°40′BT. Kota Medan berbatasan dengan Selat Malaka di sebelah utara dan Kabupaten Deli Serdang di sebelah barat, timur, dan utara.
Medan Sumatera menjadi tempat yang strategis sebab berada di jalur pelayaran Selat Malaka. Dengan demikian, kota ini menjadi pintu gerbang kegiatan ekonomi domestik dan mancanegara yang melalui Selat Malaka. Selain itu, Medan juga berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan juga beberapa daerah kaya sumber daya alam, mempengaruhi kemampuan Medan dalam hal ekonomi sehingga memiliki hubungan kerjasama yang saling memperkuat dengan daerah sekitarnya.
Luas Kota Medan adalah sekitar 26.510 hektar atau setara dengan 265,10 km². Dengan kata lain, Kota Medan memiliki wilayah 3,6% dari keseluruhan Sumatera Utara. Kota Medan jika diperlihatkan secara topografinya cenderung miring ke utara. Kota ini berada pada 2,5 hingga 3,5 meter di atas permukaan laut.
Beberapa Sungai yang mengaliri Kota Medan adalah Sungai Belawan, Sungai Badera, Sungai Sikambing, Sungai Putih, Sungai Babura, Sungai Deli, Sungai Sulang-Saling, Sungai Kera, dan Sungai Tuntungan. Pemerintah juga telah membuat kanal besar dengan nama Medan Kanal Timur agar dapat mencegah banjir di beberapa wilayah Kota Medan. Menara Air Tirtanadi adalah sebuah bangunan yang menjadi ikon Kota Medan.
Kota Medan dipimpin oleh seorang walikota. Secara administratif, Medan terdiri atas 151 kelurahan dan 21 kecamatan, diantaranya adalah :
  1. Medan Tuntungan
  2. Medan Johor
  3. Medan Amplas
  4. Medan Denai
  5. Medan Area
  6. Medan Kota
  7. Medan Maimun
  8. Medan Polonia
  9. Medan Baru
  10. Medan Selayang
  11. Medan Sunggal
  12. Medan Helvetia
  13. Medan Petisah
  14. Medan Barat
  15. Medan Timur
  16. Medan Perjuangan
  17. Medan Tembung
  18. Medan Deli
  19. Medan Labuhan
  20. Medan Marelan
  21. Medan Belawan

Budaya

Berdasarkan sensus tahun 2010, jumlah penduduk Kota Medan adalah 2,109,330 jiwa. Mayoritas penduduk Kota Medan adalah suku Batak, beberapa suku lainnya yang turut berdomisili di kota ini adalah suku Jawa, Tionghoa, Mandailing, Minangkabau, Melayu, Karo, Aceh, Sunda, dan Tamil. Selain itu, Suku pendatang dari ras Tionghoa juga menjadi bagian dari penduduk Medan.
Bahasa yang kerap digunakan penduduk sehari-hari adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Batak, dan Bahasa Mandailing. Anda perlu mempelajari beberapa bahasa Batak yang sering digunakan masyarakat setempat agar dapat menjalin komunikasi yang lebih akrab selama berwisata di kota ini. Suku Melayu banyak yang memilih tinggal di pinggiran kota sementara untuk suku Minangkabau dan Tionghoa lebih dominan tinggal di tempat-tempat ramai karena banyak diantaranya yang menjadi pedagang. Lain lagi dengan suku Mandailing, mereka akan banyak dijumpai tinggal di daerah pinggiran yang lebih nyaman dan tidak sepadat di kawasan perkotaan.
Islam dan Kristen Protestan adalah agama yang dominan di kota ini. Setelahnya, secara berurutan adalah agama Katholik, Budha dan Hindu. Kota Medan, seperti halnya Indonesia secara umumnya, memberikan kebebasan kepada setiap masyarakat untuk dapat melakukan ibadah sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Sehingga, tidak sulit menemukan rumah ibadah saat anda berada di kota ini.
Aset budaya suku Batak yang sangat terkenal salah satunya adalahkain Ulos. Kain Ulos secara umum memiliki bentuk seperti selendang, tetapi bahan dan kegunaannya tentu berbeda. Kain Ulos secara khusus digunakan dalam berbagai upacara adat, baik itu perayaan pernikahan, pesta adat, kelahiran, ataupun duka saat anggota suku meninggal dunia. Cara pemakaiannya juga berbeda antara pria dan wanita. Kain Ulos biasanya tetap digunakan oleh suku Batak unutk acara-acara adat sekalipun mereka sudah tidak berdomisili di kampung halamannya.
Kota Medan termasuk salah satu kota yang mengalami perkembangan dan modernisasi yang cukup pesat dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya di Sumatera. Sekalipun demikian, Kota Medan tetap menjadi istana wisata alam yang kemahsyurannya sudah terdengar hingga ke mancanegara.

Wisata

Selain wisata alam, Kota Medan juga kaya akan objek wisata sejarah, pendidikan, serta tempat liburan yang modern. Semuanya tersaji secara lengkap di kota ini. Tidak hanya itu, kuliner khas kota Medan juga akan memanjakan lidah Anda dengan resep-resep khasnya yang akan membuat Anda ketagihan. Jalur-jalur transportasi baik dari darat, perairan, dan udara untuk menuju tempat-tempat wisata juga selalu mengalami pengembangan dan perbaikan demi menciptakan kota Medan yang ramah akses. Layanan dan fasilitas umum pun tersebar dan akan semakin memudahkan Anda dalam memenuhi setiap kebutuhan selama berlibur.
Banyak sekali tempat wisata yang dapat Anda kunjungi, antara lain:
  • Danau Toba
  • Pulau Samosir
  • Pemandian air panas
  • Air terjun
  • Istana Maimun
  • Gedung Balai Kota lama
  • Kantor Pos Medan
  • Menara Air Tirtanadi sebagai ikon kota Medan
  • Titi Gantung yaitu sebuah jembatan di atas rel kereta api
  • Gedung London Sumatera
  • Masjid Raya Medan
Selain itu juga terdapat beberapa bangunan tua yang cocok sekali bagi Anda pecinta wisata sejarah, seperti:
  • Kantor Balai Kota
  • Stasiun Kereta Api Lama
  • Menara Bakaran Batu
  • Tjong A Fie Mansion
  • PT PP London Sumatera
  • Gedung Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan
Yakinlah, Anda akan menghabiskan satu kertas penuh untuk menuliskan lokasi-lokasi wisata dalam daftar panjang liburan Anda di Kota Medan!
(Written by Ika Wahyuni)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar